Senin, 29 Juni 2015

Dislipidemia

A.    Definisi
            Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipoprotein, termasuk defisiensi lipoprotein dan produksinya yang berlebih. Hal ini dapat meningkatkan kolestrol total, LDL (Low Density Lipoprotein), dan trigliserida, serta penurunan HDL (High Density Lipoprotein).

B.     Klasifikasi Dislipidemia
a.       Dislipidemia Primer
Disebabkan karena kelainan penyakit genetik dan bawaan yang dapat menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah.
b.      Dislipidemia Sekunder
Disebabkan oleh suatu keadaan seperti hiperkolesterolemia yang diakibatkan oleh hipotiroidisme, nefrotik syndroma, kehamilan, anoreksia nervosa, dan penyakit hati obstruktif. Hipertrigliserida disebebkan oleh DM, konsumsi alkohol, gahal ginjal kronik, miokard infark, dan kehamilan. Dan dislipidemia dapat disebabkan oleh hipotiroidisme, nefrotik sindroma, gagal ginjal akut, penyakit hati, dan akromegali.

C.    Gejala
            Pasien dengan sindrom metabolik akan mengalami tiga atau lebih gejala yang menyertai seperti obesitas pada perut, peningkatan tekanan darah, resistensi insulin dengan atau tanpa intoleransi glukosa, atherogenic dyslipidemia, keadaan prothrombotic, dan keadaan proinflammatory. Gejala yang dirasakan yaitu cemas, palpitasi, berkeringat, tanpa nyeri dada sampai nyeri dada kuat, sesak napas, hilang kesadaran, nyeri abdomen (tanpa nyeri sampai nyeri kuat), pankreatitis, polineuropati perifeal, BMI > 30 kg/m2 atau lingkar pinggang pria > 40 inchi (100 cm) dan wanita 35 inchi (87,5 cm ).

D.    Mekanisme Penyakit
            Ketika ada asuapan lemak eksogen dari makanan akan diabsorpsi di usus halus. Kemudian akan di bentuk oleh sel epitel intestinal menjadi kilomikron yang selanjutnya akan menuju hepar. Lipid yang terbawa lebih dari 80% adalah trigliserida. Setelah mengikat lemak makanan kilomikron akan masuk ke sirkulasi untuk dipecah menjadi energi dan resintesis serta sisanya akan diubah menjadi kolesterol. Orang dengan metabolisme cepat dan normal pemasukan lemaknya hanya sedikit maka kolesterol di sintesis dan digunakan pada organ ekstrahepatik, sebaliknya banyak kolesterol dibawa oleh LDL untuk di katabolisme di liver. Adanya kolesterol yang berlebih akan diikat oleh asam empedu untuk dibuang melalui feses. Selain pemasukan dari lemak eksogen ada juga lemak endogen yang di hasilkan oleh tubuh yaitu trigliserida pada jaringan adipose. Trigliserida akan diangkut oleh VLDL (Very Low Density Lipoprotein) dari hepar ke jaringan. VLDL akan diubah menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein) oleh lipoprotein lipase. IDL akan di hidrolisis oleh hepatic lipase sehingga sebagian trigliserida akan diubah menjadi LDL yang akan dimetabolisme di hepar dan jaringan perifer.
            LDL (Low Density Lipoprotein) berfungsi mengangkut kolesterol dari hepar ke jaringan dan memiliki afinitas tinggi terhadap reseptor di membran sel. Adanya LDL yang berlebih merupakan faktor resiko terjadi aterosklerosis. Awalnya partikel LDL yang ada dalam sirkulasi terjebak di dalam intima. LDL ini akan mengalami oksidasi dan kemudian dipindahkan oleh reseptor scavenger khusus pada makrofag dan gel-gel yang lain. Karena tidak ada pengendalian atas pembentukan reseptor maka ester-ester kolesterol kemudian akan terakumulasi di dalam gel sehingga membentuk gel busa. Sel gelbusa akan membentuk  bercak perlemakan yang bisa menyebabkan kerusakan pada endotelium.

E.     Terapi
1.    Tujuan Terapi
     Tujuan dari terapi adalah dengan adanya pengobatan diharapkan dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL untuk mengurangi resiko infark miokardiak, angina, gagal jantung, stroke iskemia atau kejadian lain pada penyakit arterial perifer seperti carotid stenosis atau aneurisme abdominal.
2.    Sasaran Terapi
     Sasaran dari terapi adalah Menurunkan kadar kolesterol total,  LDL dan meningkatkan kadar HDL sampai ke batas normal.

3.    Pilihan Terapi Non-farmakologi dan farmakologi
  1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan Gaya Hidup merupakan penanganan utama Dislipidemia. Perubahan gaya hidup meliputi Meliputi terapi nutrisi medik, aktivitas fisik serta beberapa upaya lain seperti berhenti merokok, menurunkan berat badan bagi yang gemuk dan mengurangi asupan alkohol. Penurunan berat badan dan peningkatan aktivitas fisik dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL kolesterol serta sedikit menurunkan kadar LDL kolesterol.
A.    Terapi nutrisi medic
Pada dasarnya adalah pembatasan jumlah kalori dan jumlah lemak. Pasien dengan kadar kolesterol LDL atau kolesterol total yang tinggi dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak jenuh dan meningkatkan asupan lemak tidak jenuh rantai tunggal dan ganda ( mono unsaturated fatty acid = MUFA dan poly unsaturated fatty acid = PUFA). Pada pasien dengan kadar trigliserida yang tinggi perlu dikurangi asupan karbohidrat, alkohol dan lemak.
B.     Aktivitas fisik
Pada prinsipnya pasien dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Semua jenis aktivitas fisik bermanfaat, seperti jalan kaki, naik sepeda, berenang, dll. Penting sekali diperhatikan agar jenis olahraga disesuaikan dengan kemampuan dan kesenangan pasien, selain itu agar dilakukan secara terus menerus.
The American Heart Association menyatakan bahwa Terapi Nutrisi Medik maksimal dapat menurunkan kadar LDL kolesterol sebesar 15 sampai 25 mg/dl. Jadi, bila kadar LDL kolesterol mengalami peningkatan lebih dari 25 mg/dl diatas kadar sasaran terapi, hendaklah diputuskan untuk menambahkan terapi farmakologik terutama terhadap pasien dengan risiko tinggi (pasien DM dgn riwayat infark miokard sebelumnya atau dengan kadar LDL kolesterol tinggi (diatas 130 mg/dl).
  1. Terapi Obat (Drug Therapy)
Berbagai studi klinis menunjukkan bahwa terapi farmakologik dengan obat-obat penurun lipid memberi manfaat perbaikan profil lipid . Pada saat ini dikenal sedikitnya 6 golongan obat yang dapat memperbaiki propil lipid serum yaitu:
a.       HMG-CoA reduktase inhibitor
Obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat kerja enzim HMG-CoA reduktase yaitu suatu enzim di hati yang berperan dalam pembentukan kolesterol. Dengan menurunnya sintesis kolesterol maka hati akan mengkompensasi dengan meningkatkan reseptor LDL pada permukaan hati. Dengan demikian kadar kolesterol LDL di dalam darah akan ditarik ke hati, sehingga akan menurunkan kadar kolesterol LDL dan juga VLDL.
b.      Derivat asam fibrat
Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan oksidasi asam lemak bebas di hati ataupun otot dan mengurangi lipogenesis dihati sehingga sekresi dari VLDL dan trigliserid hati menjadi menurun.
c.       Sekuestran asam empedu
Mekanisme kerjanya ada dua yaitu meningkatkan bersihan (klirens) kolesterol dan menurunkan resirkulasi asam empedu. Mulamula obat ini mengikat asam empedu pada usus halus sehingga mencegah resirkulasinya ke dalam sistem entrohepatik. Dengan demikian ekskresi asam empedu meningkat hingga 10 kali lipat, dan karena asam empedu berkurang, hati berespon meningkatkan produksi asam empedu dengan cara memecah kolesterol. Selain itu reseptor LDL juga meningkat untuk mengikat kolesterol, sehingga kadar kolesterol yang ada dalam sirkulasi darah makin menurun.
d.      Asam nikotinat
Golongan Obat ini bekerja dengan menghambat enzim hormone sensitive lipase di jaringan adiposa, dengan demikian akan mengurangai asam lemak bebas. Diketahui bahwa asam lemak bebas yang ada dalam darah sebagian akan ditangkap oleh hati dan akan menjadi sumber pembentukan VLDL. Dengan menurunnya sintesis VLDL dihati, akan mengakibatkan penurunan kadar trigliserida dan juga kolesterol LDL plasma.
e.    Ezetimibe
Obat ini bekerja sebagai pengganggu absorpsi kolestrol dari membrane fili pada saluran cerna Karena jumlah kolesterol yang masuk melalui usus halus turun, maka hati meningkatkan asupan kolesterolnya dari sirkulasi darah, sehingga kadar kolesterol serum akan turun.
f.       Asam lemak omega-3.
Asam lemak omega3 menurunkan kadar lipid dengan cara menekan produksi trigliserida dan VLDL di hati dan meningkatkan konversi VLDL menjadi LDL.

F.     Pemilihan Obat (Niacin)
1.      Khasiat
Niacin merupakan obat dengan khasiat yang mampu menurunkan lemak dengan menghambat produksi dari VLDL pada hati dengan hasil rendahnya nilai trigliserida dan LDL, selain itu juga meningkatkan HDL.
2.      Keamanan
Niacin dapat menyebabkan efek samping berupa kemerahan pada kulit, gatal dan menyebabkan masalah saluran cerna akibat dari mediasi prostaglandin . Niacin merupakan golongan C bagi ibu hamil dan tidak disarankan untuk digunakan pada ibu menyusui.
3.      Rasionalitas
Dewasa : initial dose 500 mg, 1-2 g PO 3x1, tdak lebih dari 6 g/hari (immediate release) dan tidak lebih dari 1-2 g/hari untuk (extended release)
Anak-anak : Initial dosis 100-250 mg/hari (immediate release) terbagi 3x1 PO ditingkatkan menjadi 100 mg/ hari per minggu atau 250 mg/ hari selama 2-3 minggu dan tidak lebih dari 10 mg/kg/hari
4.      Biaya
harga niacin Rp188.100,00 /box
  

Daftar Pustaka

Anwar,T.B.,2004, Dislipedemia sebagai factor resiko penyakit jantung koroner, http:/library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri3.pdf, diakses tgl 10 september 2013.
Brenner M. George, 2013, pharmacology fourth edition, Elsevier saunders. America
Helms Richard,quann david, herfindal Eric,2006, textbook of therapeutics drug and disease management, eight edition, lippikcott Williams & wilkins usa
Sukandar. Elin. Yulinah. Prof. Dr. Apt., dkk, 2008, ISO Farmakoterapi, PT ISFI Penerbit, Jakarta, pp. 109-114.
Third Report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, 2001,  Evaluation and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III), USA.




0 komentar:

Posting Komentar